Holaaaaaaaaaaaaa....
nih,,nih,,nih,, aku kasih tips lagi gimana metode-metode belajar buat para pendidik dan murid-murid tercintahhh. Topik kali ini akan bahas tentang teknologi belajar, metode dan perencanaannya ya..
❤❤❤
PERENCANAAN, INSTRUKSI DAN TEKNOLOGI
PERENCANAAN
Perencanaan Instruksional adalah pengembangan atau
penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanaan pelajaran. Guru
perlu menentukan seperti apa dan bagaimana mereka akan mengajar. Walaupun
beberappa momen instruksional yang baik terkadang terjadi spontan, pelajaran
masih harus tetap direncanakan dengan cermat.
Kerangka Waktu. Berikut salah satu contoh rencana dan tugas
(Douglass & Douglass, 1933). Apa yang Perlu Dilakukan :
1. Menentukan tujuan instruksional
2. Merencanakan kegiatan
3. Menentukan prioritas
4. Membuat estimasi waktu
5. Membuat jadwal
6. Fleksibel
Walaupun perencanaan adalah dimensi utama dari pengajaran
yang sukses, tetapi jangan terlalu banyak menyusun rencana. Susunlah rencana
yang fleksibel; seiring berlalunya waktu, sesuaikan rencana dengan perubahan
lingkungan atau situasi.
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered
Instruksi dan perencanaan teacher-centered adalah pada guru.
Tiga alat umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered
adalah menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan
menyusun taksonomi (klasifikasi) instruksional.
Menciptakan Sasaran Behavioral. Sasaran Behavioral adalah
pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam
kinerja murid. Mager (1962) percaya bahwa sasaran behavioral harus mengandung
tiga bagian : perilaku murid; kondisi di mana perilaku terjadi; kriteria
kinerja.
Menganalisis Tugas. Analisis tugas difokuskan pada pemecahan
suatu tugas kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen.
Menyusun Taksonomi Instruksional. Taksonomi adalah sistem
klasifikasi. Taksonomi mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga
domain: kognitif, afektif, dan psikomotor.
Instruksi Langsung
Instruksi langsung (direct instruction) adalah pendekatan
teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan kontrol guru,
ekspektasi guru yang paling tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu
yang dihabiskan oleh murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha oleh guru
untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid.
Pendukung teacher-centered percaya bahwa pendekatan ini adalah cara terbaik untuk mengajarkan
keahlian dasar, yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang terstruktur
secara jelas.
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN LEANER-CENTERED
Prinsip Learner-Centered
Instruksi dan perencanaan learner-centered adalah pada
siswa, bukan guru. Learner-Centered Principle Work Group (1997) percaya bahwa
riset psikologi yang relevan dengan pendidikan telah memberikan banyak
informasi, dan meningkatkan pemahaman kita tentang aspek kognitif, emosional
dan kontekstual dari pembelajaran. Kelompok kerja ini menyatakan bahwa prinsip
psikologi learner-centered telah didukung secara luas dan semakin banyak
diadopsi di banyak kelas. Prinsip learner-centered yang dikembangkan oleh gugus
tugas American Psychology Association (APA) dapat diklasifikasikan berdasarkan
empat faktor : kognitif dan metakognitif, motivasional dan emosional,
perkembangan dan sosial, dan perbedaan individual.
Faktor Kognitif dan Metakognitif. Ada enam prinsip, yakni
sifat pembelajaran, tujuan proses pembelajaran, konstruksi pengetahuan,
pemikiran strategis, metakognisi, dan konteks pembelajaran.
Faktor Motivasi dan Emosional. Motivasi dan emosi adalah
aspek penting dari pemelajaran, dideskripsikan dalam pengaruh motivasi dan
emosi, motivasi intrinsik untuk belajara, efek motivasi terhadap usaha.
Faktor Sosial dan Developmental, mendasari dua prinsip
learner-centered yaitu, pengaruh perkembangan pada pembelajaran dan pengaruh
sosial terhadap pembelajaran.
Faktor Perbedaan Individual. Tiga prinsip learner-centered
adalah fokus individual pada pembelajaran, diversitas, serta standar dan penilaian.
Beberapa Strategi Instruksional Learner-Centered
Pembelajaran Berbasis Problem, menekankan pada pemecahan
problem kehidupan nyata. Kurikulum berbasis problem akan memberi problem riil
pada murid, yakni problem yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan Esensial, merupakan pertanyaan yang merefleksikan
inti dari kurikulum, hal paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari
oleh murid.
Pembelajaran Penemuan adalah pembelajaran di mana murid
menyusun pemahaman sendiri.
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Dari waktu ke waktu teknologi selalu berkembang, di mana
teknologi dapat membantu proses pembelajaran baik pada teacher-centered atau
learner-centered. Seperti internet yang merupakan inti dari komunikasi yang
terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhinngga yang
dapat diakses semua orang.
Sumber :
Santrock, J. W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.
Diterjemahkan oleh: Tri Wibowo BS. Jakarta. PRENADAMEDIA GROUP.
Semoga bermanfaat ya gaes..
Thank u😉😉
0 komentar:
Posting Komentar